KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,
Segala ungkapan rasa syukur dan puji penulis kehadirat Allah SWT yang
memberikan pertolongan dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Lapangan
(KKL) ini tepat waktu.
Sebagaimana diketahui bahwa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) tercantum dalam
Kurikulum Pendidikan Sejarah pada STIENU Jepara, sehingga kegiatan tersebut
harus terlaksana sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan ilmu pengetahuan
dan wawasan dalam bidang ilmu yang dipelajari. Kuliah Kerja Lapangan merupakan
kegiatan keilmuan dalam rangka mengumpulkan data dilapangan, dan salah satu
usaha untuk memperoleh data yang dapat dipertanggungjawabkan melalui kegiatan
empiris di lapangan. Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban tersebut,
maka penulis membuat sebuah Laporan yang didalamnya tercatat hasil pengamatan penulis
di lapangan tentang obyek yang dikunjungi dan diamati.
Tersusunnya Laporan ini tentunya mendapat dukungan dari berbagai pihak,
sehingga penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing Bapak M. Ridho, SE,
M.si. dan para pemandu (guide) di berbagai obyek studi
yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. ”Tiada Gading yang tak retak”
itulah kata pepatah begitupun dalam penyusunan laporan ini tentunya masih
ditemui banyak kesalahan, karena itu kehadiran saran, kritik dan pendapat
diharapkan adanya demi terwujudnya laporan yang lebih baik. Akhir kata Billhifissabililhaq
fastabiqulkhaerat.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................... 2
1.3. Tujuan............................................................................................ 2
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 3
2.1. Pengertian Saham dan Jenis-jenis Saham ..................................... 3
2.2. Harga Saham ................................................................................ 3
2.3. Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham ................................... 4
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 6
3.1.
Visi dan Misi ................................................................................. 6
3.2.
Sejarah BEI ................................................................................... 6
3.3.
Pelaksanaan Perdagangan ............................................................. 9
3.4.
Produk dan Layanan BEI ............................................................. 11
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 14
4.1.
Kesimpulan.................................................................................... 14
4.2.
Saran 15
Daftar Pustaka
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pasar modal merupakan tempat kegiatan
perusahaan mencari dana untuk membiayai kegiatan usahanya. Selain itu, pasar
modal juga merupakan suatu usaha penghimpunan dana masyarakat secara langsung
dengan cara menanamkan dana ke dalam perusahaan yang sehat dan baik
pengelolaannya. Fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana pembentukan
modal dan akumulasi dana bagi pembiayaan suatu perusahaan / emiten. Dengan
demikian pasar modal merupakan salah satu sumber dana bagi pembiayaan
pembangunan nasional pada umumnya dan emiten pada khususnya di luar
sumber-sumber yang umum dikenal, seperti tabungan pemerintah, tabungan
masyarakat, kredit perbankan dan bantuan luar negeri. Sementara itu, bagi
kalangan masyarakat yang memiliki kelebihan dana dan berminat untuk melakukan
investasi, hadirnya lembaga pasar modal di Indonesia menambah deretan
alternatif untuk menanamkan dananya. Banyak jenis surat berharga (securities)
dijual dipasar tersebut, salah satu yang diperdagangkan adalah saham. Saham
perusahaan go public sebagai komoditi investasi tergolong berisiko
tinggi, karena sifatnya yang peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi
baik oleh pengaruh yang bersumber dari luar ataupun dari dalam negeri seperti
perubahan dibidang politik, ekonomi, moneter, undang-undang atau peraturan
maupun perubahan yang terjadi dalam industri dan perusahaan yang mengeluarkan
saham (emiten) itu sendiri. Investor di pasar modal
sangat
berkepentingan
dengan informasi yang berkaitan dengan
kinerja perusahaan, karena perusahaan yang memiliki kinerja
yang baik mampu memaksimalkan
keuntungan perusahaan yang pada
akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan para pemilik saham.
Aktivitas suatu perusahaan dapat
dipengaruhi oleh banyaknya saham yang dimiliki dan seberapa besar harga saham
yang dicantumkan oleh sebuah perusahaan, itu menandakan bahwa nilai perusahaan
tersebut tinggi atau besar.
1.2.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian di atas dapat
dirumuskan masalah atas pengaruh saham bagi kelangsungan aktivitas perusahaan, yaitu bagaimana cara
meningkatkan harga nilai saham?
1.3.
Tujuan
Tujuan masalah ini adalah:
1.
Ingin mengetahui
perkembangan dunia pasar modal dalam era globalisasi.
2.
Ingin mengetahui
perkembangan BEI itu sendiri.
3.
Untuk memenuhi laporan
hasil Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1.
Pengertian
Saham dan Jenis-jenis Saham
Surat-surat berharga yang diperdagangkan
di pasar modal sering disebut efek atau sekuritas, salah satunya yaitu saham. Saham
dapat didefinisikan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan
dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar
kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan
yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh
seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut. Untuk jenis saham
terbaru yang diperdagangkan di BEI, yaitu ETF (Exchange Trade Fund) adalah
gabungan reksadana terbuka dengan saham dan pembelian di bursa seperti halnya
saham di pasar modal bukan di Manajer Investasi (MI).
2.2.
Harga
Saham :
Saham merupakan tanda penyertaan
atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan, selembar saham
adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah
pemiliknya (berapapun porsinya/ jumlahnya) dari suatu perusahaan yang
menerbitkan kertas (saham) tersebut. Selembar saham mempunyai nilai atau harga.
Menurut Sawidji Widoatmojo (1996;46) harga saham dapat dibedakan menjadi 3
(tiga):
a. Harga
Nominal
Harga yang tercantum dalam
sertifikat saham yang ditetapkan oieh emiten untuk menilai setiap lembar saham
yang dikeluarkan.Besaraya harga nominal membenkan arti penting saham karena
deviden minimal biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal.
b. Harga
Perdana
Harga ini merupakan pada waktu
harga saham tersebut dicatat di bursa efek. Harga saham pada pasar perdana
biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi (underwriter) dan emiten. Dengan
demikian akan diketahui berapa harga saham emiten itu akan dijual kepada
masyarakat.
c. Harga
pasar
Kalau harga perdana merapakan harga
jual dari perjanjian emisi kepada investor, maka harga pasar adalah harga jual
dari irwestor yang satu dengan investor yang lam.Harga ini terjadi setelah
saham tersebut dicatatkan di bursa.Transaksi disini tidak lagi melibatkan emiten
daii penjamin emisi harga ini yang disebut sebagai harga di pasar sekunder dan
harga inilah yang benar-benar mewakili harga perusahaan penerbitnya, karena
pada transaksi di pasar sekunder, kecil sekali terjadi negosiasi harga investor
dengan perusahaan penerbit. Harga yang setiap hari diumumkan di surat kabar
atau media lain adalah harga pasar.
2.3.
Faktor
yang mempengarahi Harga Saham
Faktor yang dapat mempengaruhi
pergerakan harga saham menurut Weston dan Brigham (1993:26-27) adalah proyeksi
laba per lembar saham,
saat diperoleh laba, tingkat resiko dari
proyeksi laba, proporsi utang perusahaan terhadap ekuitas, serta kebijakan
pembagian deviden. Faktor lainnya yang dapat mempengarahi pergerakan harga
saham adalah kendala eksternal seperti kegiatan perekonomian pada umumnya,
pajak dan keadaan bursa saham. Investasi harus benar-benar menyadari bahwa
disamping akan memperoleh keuntungan tidak menutup kemungkinan mereka akan
mengalami kerugian. Keuntungan atau kerugian tersebut sangat dipengaruhi oleh
kemampuan investor menganalisis keadaan harga saham rnerapakan penilaian sesaat
yang dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk diantaranya kondisi [performance)
dari perusahaan, kendala-kendala eksteraal, kekuatan penawaran dan permintaan
saham di pasar, serta kemampuan investor dalam menganalisis investasi saham.
Menurut Sawidji (1996:81) : "Faktor utama yang menyebabkan harga saham
adalah persepsi yang berbeda dari masing-masing investor sesuai dengan
informasi yang didapat".
BAB
III
HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1.
Visi
dan Misi
1. Visi
Menjadi bursa yang kompetitif
dengan kredibilitas tingkat dunia.
2. Misi
Menciptakan daya saing untuk
menarik investor dan emiten, melalui pemberdayaan Anggota Bursa dan Partisipan,
penciptaan nilai tambah, efisiensi biaya serta penerapan good governance.
3.2.
Sejarah
BEI
Secara historis, pasar modal telah
hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir
sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar
modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan
pemerintah kolonial atau VOC. Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912,
perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang
diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami
kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke
I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah
Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek
tidak dapat berjalan sebagimana mestinya.Pemerintah Republik Indonesia
mengaktifkan kembali pasar
modal pada tahun 1977, dan beberapa
tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai
insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Secara singkat, tonggak
perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut:
Desember 1912 : Bursa
Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda
1914 – 1918 : Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia Pertama
1925 – 1942 : Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa Efek di
Semarang dan Surabaya
Awal tahun 1939 : Karena
isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di Semarang dan Surabaya ditutup
1942 – 1952 : Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II
1956 : Program nasionalisasi perusahaan Belanda.
Bursa Efek semakin tidak aktif
1956 – 1977 : Perdagangan di Bursa Efek vakum
10 Agustus 1977 : Bursa
Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM
(Badan Pelaksana Pasar Modal).Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT Pasar
Modal. Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT
Semen Cibinong
sebagai emiten pertama19
Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara
1977 – 1987 : Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga 1987
baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen perbankan dibandingkan
instrumen Pasar Modal
1988 – 1990 : Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal diluncurkan.
Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat meningkat
16 Juni 1989 : Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh
Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya
13 Juli 1992 : Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan Pengawas Pasar
Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ
22 Mei 1995 : Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan sistem
computer JATS (Jakarta Automated Trading Systems)
10 November 1995 : Pemerintah
mengeluarkan Undang –Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang
ini mulai diberlakukan mulai Januari 1996 Bursa Paralel Indonesia merger dengan
Bursa Efek Surabaya
2000 : Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless
trading) mulai diaplikasikan di pasar modal Indonesia
2002 : BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan
jarak jauh (remote trading)
2007 : Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke
Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI)
02 Maret 2009 : Peluncuran Perdana Sistem Perdagangan Baru PT Bursa Efek
Indonesia: JATS-NextG
3.3.
Pelaksanaan
Perdagangan
Pelaksanaan perdagangan Efek di
Bursa dilakukan dengan menggunakan fasilitas JATS. Perdagangan Efek di Bursa
hanya dapat dilakukan oleh Anggota Bursa (AB) yang juga menjadi Anggota Kliring
KPEI. Anggota Bursa Efek bertanggung jawab terhadap seluruh transaksi yang
dilakukan di Bursa baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan
nasabah. Anggota Bursa Efek bertanggung jawab terhadap penyelesaian seluruh
Transaksi Bursa atas nama Anggota Bursa Efek yang bersangkutan sebagaimana
tercantum dalam Daftar Transaksi Bursa (DTB), termasuk Transaksi Bursa yang
terjadi antara lain karena: kesalahan Peralatan Penunjang dan atau aplikasi
Anggota Bursa Efek dalam rangka Remote Trading kecuali kesalahan perangkat
lunak JONEC yang disediakan oleh Bursa; dan atau kelalaian atau kesalahan PJPP
dalam melaksanakan penawaran jual dan atau permintaan beli ke JATS; dan atau
kelalaian atau kesalahan IT Officer
Remote Trading dalam pengoperasian Peralatan Penunjang dan atau aplikasi
Anggota Bursa Efek; dan atau adanya akses yang tidak sah yang dilakukan melalui
Peralatan Penunjang dan atau aplikasi Anggota Bursa Efek.
Pasar Reguler;
Pasar Tunai;
Pasar Negosiasi.
JATS melakukan proses pembentukan
Harga Pra-pembukaan dan alokasi transaksi yang terjadi
Perdagangan Pasar Tunai :
Senin – Kamis Pukul 09:30:00 s/d
12:00:00, sedangkan
Jumat Pukul 09:30:00 s/d 11:30:30
Pesanan Nasabah
Pesanan yang
dapat dilaksanakan di Bursa oleh Anggota Bursa adalah pesanan terbatas (limit
order), yaitu pesanan yang dilaksanakan oleh Anggota Bursa sampai dengan batas
harga yang ditetapkan oleh nasabahnya.Penawaran jual dan atau permintaan beli
nasabah atas Efek selain HMETD hanya boleh ditransaksikan oleh Anggota Bursa di
Pasar Reguler, kecuali nasabah menginstruksikan atau menyetujui secara tertulis
bahwa penawaran jual atau permintaan belinya ditransaksikan di Pasar Tunai atau
Pasar Negosiasi.
Satuan Perdagangan
Perdagangan di
Pasar Reguler dan Pasar Tunai harus dalam satuan perdagangan (round lot) Efek
atau kelipatannya, yaitu 500 (lima ratus) Efek.
Perdagangan di Pasar Negosiasi
tidak menggunakan satuan perdagangan (tidak round lot).
3.4.
Produk
dan Layanan BEI
Saham (stock)
merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan
saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan
perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrument investasi yang
banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan
yang menarik. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal
seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan
terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim
atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Pada dasarnya, ada dua keuntungan
yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham:
1. Dividen
Dividen
merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari
keuntungan yang dihasilkan perusahaan.Dividen diberikan setelah mendapat
persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS.Jika seorang pemodal ingin
mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam
kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada
dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.
Dividen yang
dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai – artinya kepada setiap
pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu
untuk setiap saham - atau dapat pula berupa dividen saham yang berarti kepada
setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham
yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen
saham tersebut.
2. Capital
Gain
Capital Gain
merupakan selisih antara harga beli dan harga jual.Capital gain terbentuk
dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya Investor
membeli saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000 kemudian menjualnya dengan
harga Rp 3.500 per saham yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain
sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang dijualnya.
Sebagai instrument investasi, saham
memiliki risiko, antara lain:
1. Capital
Loss
Merupakan
kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana investor menjual saham
lebih rendah dari harga beli. Misalnya saham PT. XYZ yang di beli dengan harga
Rp 2.000,- per saham, kemudian harga saham tersebut terus mengalami penurunan
hingga mencapai Rp 1.400,- per saham.
Karena takut harga saham tersebut
akan terus turun, investor menjual pada harga Rp 1.400,- tersebut sehingga
mengalami kerugian sebesar Rp 600,- per saham.
2. Risiko
Likuidasi
Perusahaan yang
sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan, atau perusahaan
tersebut dibubarkan.Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat
prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari
hasil penjualan kekayaan perusahaan).Jika masih terdapat sisa dari hasil
penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara
proporsional kepada seluruh pemegang saham.
Namun jika tidak
terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan memperoleh
hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi ini merupakan risiko yang terberat dari
pemegang saham.Untuk itu seorang pemegang saham dituntut untuk secara terus
menerus mengikuti perkembangan perusahaan.Di pasar sekunder atau dalam aktivitas
perdagangan saham sehari-hari, harga-harga saham mengalami fluktuasi baik
berupa kenaikan maupun penurunan.Pembentukan harga saham terjadi karena adanya
permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Dengan kata lain harga saham
terbentuk oleh supply dan demand atas saham tersebut. Supply dan demand
tersebut terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas
saham tersebut (kinerja perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut
bergerak) maupun faktor yang sifatnya makro seperti tingkat suku bunga,
inflasi, nilai tukar dan faktor-faktor non ekonomi seperti kondisi sosial dan
politik, dan faktor lainnya.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1.
Kesimpulan
Aktivitas suatu
perusahaan dapat dipengaruhi oleh banyaknya saham yang dimiliki dan seberapa
besar harga saham yang dicantumkan oleh sebuah perusahaan, itu menandakan bahwa
nilai perusahaan tersebut tinggi atau besar. Faktor yang dapat mempengaruhi
pergerakan harga saham menurut Weston dan Brigham (1993:26-27) adalah proyeksi
laba per lembar saham, saat diperoleh laba, tingkat resiko dari proyeksi laba,
proporsi utang perusahaan terhadap ekuitas, serta kebijakan pembagian deviden.
Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham adalah kendala eksternal
seperti kegiatan perekonomian pada umumnya, pajak dan keadaan bursa saham. Investasi
harus benar-benar menyadari bahwa disamping akan memperoleh keuntungan tidak
menutup kemungkinan mereka akan mengalami kerugian. Keuntungan atau kerugian
tersebut sangat dipengaruhi oleh kemampuan investor menganalisis keadaan harga
saham rnerupakan penilaian sesaat yang dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk
diantaranya kondisi [performance) dari perusahaan, kendala-kendala eksternal,
kekuatan penawaran dan permintaan saham di pasar, serta kemampuan investor
dalam menganalisis investasi saham. Menurut Sawidji (1996:81) : "Faktor
utama yang menyebabkan harga saham adalah persepsi yang berbeda dari
masing-masing investor sesuai dengan informasi yang didapat".
1.2.
Saran
Berdasarkan hasil pelaksanaan
kuliah kerja lapangan, maka
kami memberikan sedikit saran yang mungkin bermanfaat dan dijadikan pertimbangan bagi investor diantaranya yaitu mampu menganalisa investasi saham.